articles+ search results
997 articles+ results
1 - 20
Next
1. Jurnal Peternakan Indonesia [2017]
- Subjects
-
animal science, animal breeding, animal reproduction, feed and animal nutrition, agribusiness of animal science, Animal culture, and SF1-1100
- Full text View record in DOAJ
-
D. A. Iyai and A. Yaku
- Jurnal Peternakan Indonesia, Vol 17, Iss 2, Pp 94-105 (2015)
- Subjects
-
sistim peternakan terintegrasi, komoditi peternakan, komoditi pertanian, agro-ekologi, Animal culture, and SF1-1100
- Abstract
-
Pembangunan peternakan yang moderen membutuhkan kejelasan dan ketegasan batasan, corak dan dinamika produksinya. Penelitian eksploratif dengan metode survei melalui pendekatan Participative Rural Appraisal selama satu bulan dilakukan untuk mencatat sumberdaya yang dimiliki oleh para peternak berdasarkan kawasan agro-ekologi di Manokwari, yang meliputi Manokwari Utara, Manokwari Selatan, Warmare, Prafi, Masni, Oransbari, Ransiki, Anggi dan Minyambouw. Karakteristik agroekologi dibuat dengan software Microsoft Office VISIO. Matriks sederhana digunakan untuk pengelompokan kriteria komoditi ternak, komoditi pertanian, dan komoditi perikanan dan indikator BioFisik. Sistim peternakan terpadu yang dapat diidentifikasi pada wilayah agroekologi pesisir adalah sistim peternakan sapi berbasis tanaman kelapa (cocobeef) dan tanaman pertanian (crops livestock farming system) serta backyard poultry farming system. Pada daerah dataran rendah sistim yang dikembangkan adalah cattle-palm farming system, pig palm farming system, goat faming system, poultry farming system dan Crops livestock farming system. Pada kawasan Agroekologi Dataran Tinggi, Crop Pig Farming System, Poultry Farming System dan Backyard Cattle farming system sudah dikembangkan.
- Full text View record in DOAJ
-
Erni Sulistiawati, Heryudianto Vibowo, Surya Kusuma Wijaya, Dwi Budiono, and Tekad Urip Pambudi Sujarnoko
- Jurnal Peternakan Indonesia, Vol 25, Iss 1, Pp 29-36 (2023)
- Subjects
-
domba, ektoparasit, jamur, penyakit kulit, peternakan, Animal culture, and SF1-1100
- Abstract
-
Penyakit kulit menjadi salah satu isu penting pada peternakan karena dapat menyebabkan kerugian ekonomi akibat dampak zoonosis, penurunan kualitas dan harga jual ternak domba. Penyebab penyakit kulit seperti dermatofit dan infestasi ektoparasit menjadi perhatian serius. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi penyebab penyakit kulit pada ternak domba yang baru didatangkan ke peternakan guna membantu peternak agar tidak terjadi kesalahan dalam mengenali jenis penyakit kulit sehingga dapat membantu dokter hewan dalam penentuan penanggulangan yang tepat. Penelitian dilakukan pada 10 ekor domba yang baru hadir pada lokasi peternakan Kandangku, Bubulak Bogor yang dilaksanakan pada tanggal 13 dan 23 September 2022. Teknik koleksi data primer diperoleh dari hasil pemeriksaan klinis dan pencatatan body condition score (BCS), hasil evaluasi mikroskopik dari sampel rambut dan kulit menggunakan metode kerokan kulit dan trichogram. Jika hasil mikroskopik menemukan spora jamur, selanjutnya dilakukan kultur dermatofit menggunakan Kruse Dermatophyte Test serta pemeriksaan sitologi kultur. Gejala klinis pada kedua penyebab penyakit kulit sangat serupa yakni alopesia, rambut rapuh, berketombe dan keropeng sedangkan rata-rata BCS sekitar 1.3. Hasil pemeriksaan kerokan kulit ditemukan ektoparasit Bovicola ovis pada dua ekor domba, hasil pemeriksaan trichogram berupa temuan spora jamur dermatofit ditemukan pada seluruh domba yang diteliti, sedangkan pemeriksaan lanjut kultur dermatofit menunjukkan hasil mikroskopik adanya bentuk hifa dan jenis konidia jamur non dermatofit yaitu Aspergillus sp. Pencegahan dan penanggulangan dini terhadap kedua penyebab penyakit kulit memerlukan perhatian untuk mencegah kerugian peternak diantaranya dengan peningkatan BCS melalui pemenuhan nutrisi hewan didukung dengan sanitasi.
- Full text View record in DOAJ
-
Bayu Setiawan, Kristian Danar Rupidara, Abednego Dewa Dirgantara, Bagas Kusuma Tjandra, Julius Ririt Fernando, and Widhi Handayani
- Jurnal Peternakan Indonesia, Vol 25, Iss 1, Pp 110-118 (2023)
- Subjects
-
analisis biaya, kompos, peternakan ayam, produksi bersih, Animal culture, and SF1-1100
- Abstract
-
Peternakan ayam merupakan penyedia sumber protein dari daging unggas dan menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat. Terlepas dari peran tersebut, peternakan ayam menghasilkan limbah berupa kotoran ayam yang menimbulkan bau tidak sedap dan dapat mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar. Saat ini dengan bergeraknya ekonomi global menuju ekonomi sirkuler, maka produksi diarahkan untuk menjadi lebih bersih dengan mengolah limbah yang dihasilkan dari aktivitas produksi sehingga produksi bisa diharapkan menjadi nirlimbah. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan pengolahan kotoran ayam menjadi kompos dan melakukan analisis biaya terhadap produksi kompos tersebut. Penelitian ini membandingkan dua perlakuan, yaitu pembuatan kompos berbahan baku kotoran ayam dan sekam (P1), dan kotoran ayam dan hijauan (P2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi terbaik adalah menggunakan kombinasi kotoran ayam dan hijauan, dengan parameter kadar air 46,30%, total Nitrogen sebesar 2,26%, warna kehitaman, bau seperti tanah, dan pH kompos 8,0 sudah memenuhi standard SNI. Meskipun demikian, rasio C/N dan kadar bahan organik total belum memenuhi standard SNI. Peningkatan rasio C/N dapat dilakukan dengan menambah proporsi hijauan dan mengurangi proporsi kotoran ayam. Studi ini juga menemukan biaya produksi kompos dalam satu kali produksi adalah Rp. 137.030,70 untuk 5 kg kompos atau sama dengan Rp. 27.406,14 per kg, yang lebih rendah dibandingkan studi-studi terdahulu, dan demikian cukup terjangkau untuk dijual.
- Full text View record in DOAJ
-
Faris Tio Kurniawan, Yuli Yanti, Muhammad Cahyadi, Ari Kusuma Wati, Joko Riyanto, Ratih Dewanti, and Wari Pawestri
- Jurnal Peternakan Indonesia, Vol 25, Iss 1, Pp 89-97 (2023)
- Subjects
-
estrus, kerbau, performa reproduksi, peternakan rakyat, Animal culture, and SF1-1100
- Abstract
-
Penelitian ini memberikan informasi mengenai kinerja reproduksi kerbau betina di peternakan rakyat Kabupaten Klaten. Penelitian ini telah dilakukan pada April-September 2021 di Kabupaten Klaten. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Data penelitian ini diperoleh menggunakan teknik wawancara dan observasi dan studi pustaka. Sampel pada penelitian ini adalah 131 ekor kerbau yang dimiliki oleh 30 peternak. Penelitian ini memiliki 5 variabel yaitu umur pertama kali dikawinkan, lama bunting, estrus pertama setelah melahirkan, kawin pertama setelah melahirkan, dan jarak beranak. Hasil penelitian diperoleh data rata-rata umur pertama kali dikawinkan 2,52±0,33 tahun, lama bunting 315,17±14,17 hari, periode estrus pertama setelah melahirkan 93,33±7,45 hari, periode kawin pertama setelah melahirkan 103,33±7,45 hari, dan jarak beranak 408,17±7,45 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja reproduksi kerbau rawa di Kabupaten Klaten tergolong baik.
- Full text View record in DOAJ
-
Siti Rani Ayuti, Widya Nur Hidayati, Masda Admi, Rosmaidar Rosmaidar, Zainuddin Zainuddin, Hennivanda Hennivanda, and Ali Makmur
- Jurnal Peternakan Indonesia, Vol 25, Iss 1, Pp 98-109 (2023)
- Subjects
-
sapi, mastitis, isolasi, identifikasi, bakteri gram positif, Animal culture, and SF1-1100
- Abstract
-
Mastitis menjadi salah satu penyakit yang menyebabkan penurunan produksi ternak dan sulit disembuhkan dengan menggunakan antibiotik dan dapat menimbulkan residu, serta memicu resistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bakteri Gram positif yang dapat menjadi penyebab mastitis pada sapi. Penelitian menggunakan sampel yang diambil dari peternakan rakyat dengan cara swab ambing ternak. Isolasi bakteri dilakukan dengan cara penanaman pada media Mannitol Salt Agar (MSA) dan melakukan Identifikasi dengan pewarnaan Gram, Uji Katalase dan Uji biokimia (maltosa dan laktosa). Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif yaitu jenis-jenis bakteri sebagai agen penyebab mastitis. Hasil penelitian yang didapatkan sebagai bakteri penyebab mastitis spesies Staphylococcus aureus dan Micrococcus sp. yang tergolong pada bakteri Gram positif. Dapat disimpulkan bahwa pada sapi terindikasi mastitis terdapat bakteri Gram positif, hal tersebut secara morfologi diidentifikasi yaitu Staphylococcus aureus dan Micrococcus.
- Full text View record in DOAJ
-
Nanang Febrianto, Budi Hartono, Anie Eka Kusumastuti, and Puji Akhiroh
- Jurnal Peternakan Indonesia, Vol 24, Iss 3, Pp 252-257 (2022)
- Subjects
-
broiler chickens, distribution channel, farmers’ share, marketing margins, partnership system, Animal culture, and SF1-1100
- Abstract
-
The study aimed to determine the distribution and marketing channels of the broiler chickens’ partnership system in Kediri Regency, Indonesia. Data were collected from July to August 2020. The respondents used in this study were plasma farmers and marketing agencies involved in the marketing of broiler chickens. The analytical model used in this research is a descriptive analysis of marketing channels from producers to consumers and an analysis of marketing efficiency. The results showed that there were five marketing distribution channels. Distribution channel 1 consisted of plasma farmers, core companies, wholesalers, intermediate traders, retailers, and consumers. Distribution channel 2 consisted of plasma farmers, core companies, wholesalers, intermediate traders, and consumers. Distribution channel 3 consisted of plasma farmers, core companies, wholesalers, retailers, and consumers. Distribution channel 4 consisted of plasma farmers, core companies, wholesalers, and consumers. Distribution channel 5 consisted of plasma farmers, core companies, intermediate traders, retailers, and consumers. The marketing margins for distribution channels 1, 2, 3, 4 and 5 were IDR 2,250/kg, IDR 1,600/kg, IDR 1,200/kg, IDR 1,500/kg, and IDR 1,950/kg, respectively.
- Full text View record in DOAJ
-
R. Azhari, Y. F. Kurnia, and E. Martius
- Jurnal Peternakan Indonesia, Vol 24, Iss 1, Pp 110-118 (2022)
- Subjects
-
inovasi, peternakan sapi, padi sawah, Animal culture, and SF1-1100
- Abstract
-
Permasalahan kesenjangan antara kemampuan produksi daging sapi dan padi dengan kebutuhan konsumsi nasional yang tinggi telah mendorong penelitian ini dilakukan, guna dapat menjawab pertanyaan: (1) inovasi penting apakah yang terpakai dalam proses peternakan sapi dan produksi padi sekarang ini; (2) faktor –faktor yang mendukung inovasi tersebut diadopsi oleh peternak dan petani. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dan analisa data sekunder. Jumlah responden dihitung menggunakan rumus Slovin berdasakan asumsi bahwa karakter populasi tidak diketahui. Dengan menetapkan derajat kepercayaan sebesar 90 persen maka diperoleh 60 jumlah responden yang harus diwawancarai. Pemilihan 60 responden dari 170 populasi dilakukan dengan metode systemic random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peternak dan petani sudah diperkenalkan pada seperangkat inovasi yang saling mendukung. Para peternak dan petani mengadopsi inovasi secara selektif. Inovasi yang banyak diadopsi petani adalah bibit unggul dan teknologi inovasi lain yang sesuai dengan kebutuhan serta mudah diterapkan.
- Full text View record in DOAJ
-
C. Hidayat
- Jurnal Peternakan Indonesia, Vol 21, Iss 2, Pp 163-175 (2019)
- Subjects
-
kanibalisme, perilaku mematuk bulu, peternakan ayam, Animal culture, and SF1-1100
- Abstract
-
Perilaku mematuk bulu umum ditemukan dalam sutu peternakan yang dipeliahara dengan sistem koloni. Perilaku ini menurunkan efisiensi produksi serta menjadi masalah serius bagi kesejahteraan hewan (Animal welfare). Perilaku mematuk bulu juga dapat memicu terjadinya kanibalisme yang menyebabkan kematian bagi ternak ayam yang menjadi korban. Makalah ini ditulis dengan tujuan mengkaji penyebab terjadinya perilaku mematuk bulu pada peternakan ayam, serta mencari bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk menekan/menghilangkan terjadinya perilaku mematuk bulu pada peternakan ayam yang dipelihara secara sistem koloni. Metode penulisan makalah dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahap persiapan, dilakukan dengan mengumpulkan dan membaca jurnal, makalah prosiding, buku yang diperoleh dari hasil dari pencarian pada internet. Tahap penyusunan outline makalah yang akan ditulis. Tahap pengembangan kerangka makalah dengan menggunakan literatur ilmiah, yang diperoleh. Tahap pemeriksaan terhadap isi makalah yang sudah ditulis. Berdasarkan studi pustaka yang dilakukan disimpulkan bahwa berdasarkan faktor penyebabnya, perilaku mematuk bulu disebabkan oleh faktor internal (genetik) dan eksternal (pakan dan lingkungan). Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah munculnya perilaku mematuk bulu dalam suatu peternakan ayam adalah melalui upaya perbaikan genetik, pemotongan paruh, melalui pendekatan manajemen pakan, serta melaui pendekatan manajemen perkandangan dan lingkungan.
- Full text View record in DOAJ
-
Rizqan Rizqan, Arief Arief, and E. Roza
- Jurnal Peternakan Indonesia, Vol 21, Iss 2, Pp 122-129 (2019)
- Subjects
-
aspek teknis, kambing PE, total koloni bakteri, uji alkohol, uji didih, Animal culture, and SF1-1100
- Abstract
-
Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana kualitas susu kambing PE di Peternakan Ranting Mas dengan melakukan uji didih, uji alkohol dan total plate count. Kambing yang digunakan dalam penelitian adalah semua kambing PE yang sedang laktasi di peternakan Ranting Mas. Metode yang digunakan adalah survei secara langsung dan analisis laboratorium. Data yang di ambil adalah data primer yang merupakan pengamatan dan wawacara langsung dengan menggunakan kuisioner Ditjen Peternakan tahun 1992 dan data sekunder catatan dari peternak (recording) maupun instansi terkait. Data yang didapatkan di analisis secara deskriptif dengan rataan hitung dan standar deviasi. Parameter yang di ukur adalah uji didih, uji alkohol dan total plate count susu kambing PE serta penerapan aspek teknis menurut Ditjen Peternakan tahun 1992. Rerata uji didih, alkohol, total plate count dan penerapan aspek teknis secara berturut-turut di Peternakan Ranting Mas yaitu negatif, negatif, 3,9 x 105 ± 1,27 cfu/ml dan 90,50% (masuk kategori baik menurut Ditjen Peternakan tahun 1992). Hasil penelitian yang telah dilakukan di Peternakan Ranting Mas dapat disimpulkan susu kambing hasil penelitian ini masih memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia tahun 2011 serta penerpan aspek teknis di lokasi penelitian termasuk kedalam kategori baik sesuai dengan standar Ditjen Peternakan tahun 1992.
- Full text View record in DOAJ
-
Amam Amam and Soetriono Soetriono
- Jurnal Peternakan Indonesia, Vol 22, Iss 1, Pp 1-10 (2020)
- Subjects
-
pengembangan usaha ternak, sapi perah, sdm, sumber daya, Animal culture, and SF1-1100
- Abstract
-
Sumber daya finansial, teknologi, dan fisik merupakan bagian dari sumber daya internal usaha ternak. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi sumber daya internal usaha ternak sapi perah dan mengkaji pengaruhnya terhadap SDM peternak dan pengembangan usaha ternak. Penelitian dilakukan di Kawasan Peternakan Sapi Perah Nasional (KPSPN) Kabupaten Malang, Jawa Timur. Narasumber penelitian ialah peternak sapi perah anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tirtasari Kresna Gemilang. Jumlah responden adalah 174 peternak sapi perah. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan survai dengan menggunakan pengisian kuisioner dan wawancara.Analisisdata menggunakan metode Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 18,9% SDM peternak dipengaruhi oleh sumber daya internal, sedangkan 55,5% pengembangan usaha dipengaruhi oleh sumber daya internal dan SDM peternak. Kesimpulan penelitian yaitu sumber daya internal berpengaruh terhadap SDM peternak dan pengembangan usaha ternak.
- Full text View record in DOAJ
12. Estimasi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari Sektor Peternakan Tahun 2016 di Provinsi Sulawesi Tengah [2019]
-
A. B. L. Ishak, M. Takdir, and Wardi Wardi
- Jurnal Peternakan Indonesia, Vol 21, Iss 1, Pp 51-58 (2019)
- Subjects
-
ALU tools, dinitrogen oksida (N2O), emisi, gas rumah kaca, metana (CH4), Animal culture, and SF1-1100
- Abstract
-
Peternakan adalah salah satu sektor yang berkontribusi dalam peningkatan pemanasan global yang berasal dari kotoran dan ekstraksi hewan. Sektor peternakan menyumbang gas metana (CH4), dinitrogen oksida (N2O), karbon dioksida (CO2), dan amonia yang dapat menimbulkan hujan asam. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sumbangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor peternakan tahun 2016 di provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian kajian ini mengunakan metodenya survei lapang dan study literatur untuk memperoleh data sekunder serta data primer tentang populasi ternak di provinsi Sulawesi Tengah yang selanjutnya data ditabulasi dengan mengunakan Sofware ALU Tool untuk menghitung emisi GRK dari sektor peternakan. Data yang digunakan yaitu data populasi ternak dan nilai Faktor Emisi (FE) gas CH4 dan N2O dari setiap jenis ternak. Hasil penelitian menujukkan bahwa provinsi Sulawesi Tengah memberikan sumbangan emisi GRK sebesar 633,178 CO2-e Gg/tahun. Kesimpulan dari kajian ini yaitu diantara semua jenis ternak, sapi potong merupakan kontributor utama dalam penyumbang emisi GRK dalam bentuk Fermentasi Enterik CH4 483,9 (Gg CO2e) yaitu sebanyak 76,42%, diikuti oleh kambing dalam bentuk N2O sebesar 108,428 (Gg CO2e) atau setara dengan 17,12 %.
- Full text View record in DOAJ
13. Halaman Depan JPI Vol 24 No 2 Juni 2022 [2022]
-
Editor Editor
- Jurnal Peternakan Indonesia, Vol 24, Iss 2 (2022)
- Subjects
-
halaman depan jpi, vol 24 no 1 februari 2022, Animal culture, and SF1-1100
- Abstract
-
EDITORIAL Puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas izin-Nya Jurnal Peternakan Indonesia (JPI) dapat kembali terbit menjumpai pembaca sekalian. Tim redaksi dan penelaah telah menyeleksi naskah-naskah pada edisi ini, Volume 24 Nomor 2 Tahun 2022. Naskah-naskah tersebut meliputi bidang atau topik-topik sebagai berikut: Efektivitas Pupuk Kompos Pelepah Sawit terhadap Kandungan Potein Kasar, Serat Kasar, dan Abu Rumput Kumpai (Hymenachne amplexicaulis (Rudge) Nees.) di Tanah Podzolik Merah Kuning; Optimasi Pupuk Kompos terhadap Pertumbuhan dan Hasil Rumput Kumpai (Hymenachne amplexicaulis (Rudge) Nees.); Review: Strategi Pencegahan dan Penanganan Gangguan Metabolis pada Ternak Ruminansia; Partisipasi Peternak dalam Pengelolaan Limbah Sapi Perah untuk Mendukung Program Desa Wisata Gunungsari Kota Batu; Potensi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Perah Desa Kemiri Kecamatan Jabung Jawa Timur; Profil Leukosit Burung Puyuh yang Mengalami Cekaman Panas setelah Pemberian Aspirin; Kandungan Fraksi Serat Galur Sorgum Mutan Brown Midrib Patir 3.7 (Sorghum bicolor L. Moench) dengan Level Pemupukan Nitrogen Berbeda; Pengaruh Penggunaan Produk Fermentasi Rumput Laut Turbinaria murayana dalam Ransum terhadap Organ Pencernaan dan Aksesori Broiler; Pemanfaatan Limbah Alpukat sebagai Imbuhan dalam Pakan terhadap Produktivitas, Kondisi Fisiologis, dan Karkas Kambing Kacang; The efficiency of Leguminoceae Production Grains Plus Maize as A Feeding on Growth Phase of Local Swine (Potamochoerus porcus) in Timor-Leste; dan Corrigendum: Efek Dinamika Faktor Lingkungan terhadap Perilaku Ayam Broiler di Kandang Close House. Redaksi menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan jurnal ini. Semoga dengan terbitnya jurnal ini dapat bermanfaat sebagai sarana komunikasi bagi masyarakat ilmiah, khususnya masyarakat peternakan dan umumnya bagi masyarakat luas. Padang, Juni 2022 Editor
- Full text View record in DOAJ
-
Editor Editor
- Jurnal Peternakan Indonesia, Vol 24, Iss 1, Pp 137-146 (2022)
- Subjects
-
halaman belakang, jpi vol 24 no 1 februari 2022, Animal culture, and SF1-1100
- Abstract
-
UCAPAN TERIMA KASIH Redaksi Jurnal Peternakan Indonesia memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh pakar yang telah diundang selaku Editorial Board dan Mitra Bebestari, yang telah menelaah naskah yang kami kirimkan baik yang layak terbit maupun yang tidak layak dalam Volume 24 (1) Edisi Februari 2022. Berikut adalah daftar nama pakar yang berperan dalam edisi ini: Ade Sukma, S.Pt, MP, Ph.D. Fakultas Peternakan, Universitas Andalas Dr. Ir. Jaswandi, MS. Fakultas Peternakan, Universitas Andalas Prof. Dr. M. Winugroho, M.Sc, APU. Balitnak Ciawi, Bogor Dr. Ir. Dwi Yuzaria, SE, M.Si. Fakultas Peternakan, Universitas Andalas Prof. Dr. Ir. Asdi Agustar, M.Sc. Fakultas Peternakan, Universitas Andalas Prof. Dr. Ir. Wizna, MS. Fakultas Peternakan, Universitas Andalas Dr. Rizki Palupi, S.Pt, MP. Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya Dr. Ir. Sabrina, MP, Fakultas Peternakan, Universitas Andalas Prof. Dr. Ir. Nuraini, MS. Fakultas Peternakan, Universitas Andalas Dr. Indri Juliyarsi, SP, MP. Fakultas Peternakan, Universitas Andalas Prof. Dr. Ir. Maria Endo Mahata, MS. Fakultas Peternakan, Universitas Andalas Edi Erwan, S.Pt, M.Sc, Ph.D Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Dr. Fitrimawati, S.Pt, M.Si. Fakultas Peternakan, Universitas Andalas Dr. Simel Sowmen, S.Pt, MP. Fakultas Peternakan, Universitas Andalas Deni Novia, STP, MP. Fakultas Peternakan, Universitas Andalas drh. Ni Wayan Kurniani Karja, MP. Ph.D Fakultas Kedokteran Hewan, IPB University Prof. Dr. Ir. Salam N. Aritonang, MS. Fakultas Peternakan, Universitas Andalas Dr. Ir. Irma Badarina, MP. Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu Prof. Dr. Ir. Mardiati Zain, MS. Fakultas Peternakan, Universitas Andalas
- Full text View record in DOAJ
15. Halaman Depan JPI Vol 24 No 1 Februari 2022 [2022]
-
Editor Editor
- Jurnal Peternakan Indonesia, Vol 24, Iss 1 (2022)
- Subjects
-
halaman depan, jpi vol 24 no 1 februari 2022, Animal culture, and SF1-1100
- Abstract
-
EDITORIAL Puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas izin-Nya Jurnal Peternakan Indonesia (JPI) dapat kembali terbit menjumpai pembaca sekalian. Tim redaksi dan penelaah telah menyeleksi naskah-naskah pada edisi ini, Volume 24 Nomor 1 Tahun 2022. Naskah-naskah tersebut meliputi bidang atau topik-topik sebagai berikut: Kurva Pertumbuhan Isolat Bakteri Asam Laktat dari Saluran Pencernaan Itik Lokal Asal Aceh; Efek Dinamika Faktor Lingkungan terhadap Perilaku Ayam Broiler di Kandang Close House; Pertumbuhan dan Kandungan Nutrien Fodder Jagung (Zea mays) dengan Penyiraman Biourine Sapi; Pengaruh Level dan Lama Pemberian Sinbiotik Ekstrak Porang dan Lactobacillus casei terhadap Retensi Nutrien dan Produktivitas Itik Tegal; Peningkatan Kandungan Unsur Hara Pupuk Kompos dengan Stardec untuk Hijauan Makanan Ternak; Pengaruh Pemberian Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera Lamm) dan Lama Penyimpanan pada Suhu Dingin 4-5 °C terhadap Kualitas Semen Cair (Liquid Semen) Kambing Kacang; Evaluasi Spermatozoa Domba Jantan Berekor Tipis yang Digembalakan di Lahan Kering; Penambahann Tepung Daun Sirih (Piper betle Linn) sebagai Pakan Aditive terhadap Performans, Intake Protein, Laju Pertumbuhan, dan IOFC Itik Kamang; Potensi dan Nilai Tambah Tanaman Melalui Teknologi Pengawetan Pakan untuk Peningkatan Pendapatan Peternak di Samigaluh Kulonprogo Yogyakarta; Potensi Putri Malu (Mimosa pudica) sebagai Penghambat Aflatoksin pada Jagung Pipilan; Kajian Azas Kesejahteraan Hewan pada Sapi di Desa Jetis Kabupaten Nganjuk; Elastisitas Permintaan Daging Ayam Broiler di Pasar Ganding Kabupaten Sumenep; Karakteristik Inovasi Terpakai dalam Peternakan Sapi Rakyat dan Pertanian Padi di Kabupaten 50 Kota Provinsi Sumatera Barat; Analisis Keputusan Pembelian Ayam KUB dalam Memenuhi Kebutuhan Upacara Adat dan Agama di Provinsi Bali; dan Evaluasi Produksi Susu Pasteurisasi Berbasis CIPP di KWT Sumber Rejeki Kota Batu. Redaksi menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan jurnal ini. Semoga dengan terbitnya jurnal ini dapat bermanfaat sebagai sarana komunikasi bagi masyarakat ilmiah, khususnya masyarakat peternakan dan umumnya bagi masyarakat luas. Padang, Februari 2022 Editor
- Full text View record in DOAJ
-
S. Pakage, B. Hartono, B. A. Nugroho, and D. A. Iyai
- Jurnal Peternakan Indonesia, Vol 20, Iss 3, Pp 193-200 (2018)
- Subjects
-
ayam pedaging, closed house system, open house system, pendapatan, struktur biaya, Animal culture, and SF1-1100
- Abstract
-
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur biaya dan tingkat pendapatan usaha peternakan ayam pedaging dengan menggunakan closed house system dan open house system. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi biaya tetap tertinggi pada closed house system berturut-turut adalah biaya peralatan (81,97%), biaya penyusutan kandang (14,40%), tandon air (1,66%), bangunan listrik (1,20), dan gudang (0,77%), sedangkan pada peternak open house system berturut-turut dari tertinggi adalah biaya kandang (50,26%), biaya peralatan (42,86), biaya tandon air, dan gudang. Proporsi biaya variabel tertinggi pada kedua kelompok peternak adalah biaya pakan, biaya DOC, tenaga kerja, listrik, medicine dan bahan bakar. Proporsi biaya variabel pada kedua kelompok lebih dari 97 % dari total biaya. Rata-rata penerimaan yang diterima oleh peternak ayam pedaging yang menggunakan closed house system lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang diterima oleh peternak ayam pedaging dengan open house system. Pendapatan per periode produksi yang diterima oleh peternak ayam pedaging dengan closed house system lebih tinggi bila dibandingkan dengan peternak open house system. Namun pendapatan per ekor maupun per kg bobot badan terlihat sebaliknya. Demikian juga rasio antara penerimaan dengan biaya (R/C) bahwa pada usaha peternakan ayam pedaging dengan open house system lebih tinggi (1,10) bila dibandingkan dengan pada closed house system (1,07).
- Full text View record in DOAJ
17. Halaman Depan JPI Vol 23 No 3 Oktober 2021 [2021]
-
Editor Editor
- Jurnal Peternakan Indonesia, Vol 23, Iss 3 (2021)
- Subjects
-
halaman depan, jpi vol 23 no 3 oktober 2021, Animal culture, and SF1-1100
- Abstract
-
EDITORIAL Puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas izin-Nya Jurnal Peternakan Indonesia (JPI) dapat kembali terbit menjumpai pembaca sekalian. Tim redaksi dan penelaah telah menyeleksi naskah-naskah pada edisi ini, Volume 23 Nomor 3 Tahun 2021. Naskah-naskah tersebut meliputi bidang atau topik-topik sebagai berikut: Kinerja Induk Kambing Peranakan Etawah dan Bligon Masa Laktasi; Efektivitas Pemberian Bawang Putih untuk Pengawetan Daging Ayam; Pengaruh Pelayuan terhadap Daya Simpan dan Keempukan Daging; Effect of Different Feed Additives on Ensiled Carrot Straw as an Animal Feed; Keragaman Fenotipe Kualitatif dan Kuantitatif Itik Kamang sebagai Plasma Nuftah di Sumatera Barat; Kualitas Spermatozoa Sumba Ongole dalam Pengencer Tris Kuning Telur dengan Penambahan Level Nira Lontar (Borassus flabelifer L) yang Berbeda; Review: Penggunaan Sorgum sebagai Bahan Pakan Sumber Energi Pengganti Jagung dalam Ransum Ayam Pedaging; Fermentasi Limbah Kulit Kopi (Coffea Sp) dengan Mol Bonggol Pisang Air Kelapa Sebagai Pakan Ternak Ruminansia; dan Pengaruh Penambahan Gula Aren (Arrenga pinnata Merr.) dengan Konsentrasi yang Berbeda pada Yogurt terhadap Total Asam Tertitrasi, pH, dan Total Bakteri Asam Laktat. Redaksi menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan jurnal ini. Semoga dengan terbitnya jurnal ini dapat bermanfaat sebagai sarana komunikasi bagi masyarakat ilmiah, khususnya masyarakat peternakan dan umumnya bagi masyarakat luas. Padang, Oktober 2021 Editor
- Full text View record in DOAJ
-
E. Sunarto, O.H. Nono, U.R. Lole, and Y.L. Henuk
- Jurnal Peternakan Indonesia, Vol 18, Iss 1, Pp 21-28 (2016)
- Subjects
-
ekonomi rumahtangga, penggemukan sapi potong, peternakan rakyat, Animal culture, and SF1-1100
- Abstract
-
Pengembangan ternak sapi potong yang digalakkan oleh pemerintah dengan mencanangkan program swasembada daging pada tahun 2014 bertujuan untuk meningkatkan produktivitas ternak sapi potong sehingga dapat bersaing dengan sapi impor. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu provinsi yang diarahkan untuk pengembangan peternakan melalui plasma nutfah dan penggunaan teknologi peternakan. salah satu ciri dari usaha peternakan rakyat adalah orientasinya belum sepenuhnya bersifat bisnis dan biasanya dilakukan sebagai usaha sambilan yang tidak terlalu mementingkan keuntungan secara finansial. Pendapatan nyata lebih besar akan diperoleh pada saat lama waktu pemeliharaan 6 bulan atau dibawah nilai rataan dan selanjutnya cenderung terjadi penurunan dengan semakin bertambah panjangnya lama waktu pemeliharaan yang dilakukan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi ekonomi rumahtangga peternak penggemukan sapi potong pada peternakan rakyat di Kabupaten Kupang, meliputi 3 (tiga) kecamatan sebagai berikut: a) Kecamatan Amarasi Timur, b) Kecamatan Kupang Timur, dan c) Kecamatan Amarasi Barat. Pemilihan kelompok peternak contoh secara acak sederhana sebanyak dua kelompok dari tiap kecamatan dimana setiap kelompok terdiri dari 20 orang petani peternak. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendapatan usaha ternak sapi potong pola penggemukan adalah Rp. 10,626,667,-/tahun/peternak dengan besaran kontribusi sebesar 44,15 % dari total pendapatan rumahtangga. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggemukan sapi potong di tingkat peternakan rakyat di Kabupaten Kupang merupakan sumber pendapatan utama di tingkat responden.
- Full text View record in DOAJ
-
Dino Eka Putra, Sarbaini, Tinda Afriani, Hary Suhada, and Firda Arlina
- Jurnal Peternakan Indonesia, Vol 19, Iss 3, Pp 170-177 (2017)
- Subjects
-
heritability, Simmental cattle, weaning weight, yearling weight, Animal culture, and SF1-1100
- Abstract
-
This study is proposed to determine the heritability of growth traits of Simmental cattle in BPTU-HPT Padang Mengatas, West Sumatra. Data were collected by observations and measurements of the cattle in the field, completed by the secondary data from BPTU-HPT recorded from 2010 to 2016. Data for heritability were collected from 455 offsprings belonged to 15 sires. Weight and body size are two parameters used to estimate the heritability and breeding value, the heritability was analyzed between weaning and yearling age and breeding value was only calculated for weaning age. The data were analyzed by using paternal half-sib correlation method. The heritability between bulls and offspring was varied in weaning age, ranged from 0.24 to 0.97, and yearling age was showed high heritability in all parameters, ranged from 0.56 to 0.64. The heritability of weaning weight was 0.50 ± 0.19, weaning body size (shoulder height, body length and heart girth) was 0.97 ± 0.31; 0.24 ± 0.13; 0.44 ± 0.19, yearling weight was 0.56 ± 0.08 and yearling body size was 0.58 ± 0.08; 0.64 ± 0.09 and 0.56 ± 0.08 respectively. This result found that the highest heritability was shoulder height and the lowest heritability was body length. The relative breeding value above 0 represented by six sires with the highest breeding value was 37.12. Sires with the highest BV can be selected for future breeding in BPTU-HPT Padang Mengatas, while the lowest BV is recommended to be culled.
- Full text View record in DOAJ
20. Halaman Depan JPI Vol 23 No 2 Juni 2021 [2021]
-
Editor Editor
- Jurnal Peternakan Indonesia, Vol 23, Iss 2 (2021)
- Subjects
-
halaman depan, jpi vol 23 no 2 juni 2021, Animal culture, and SF1-1100
- Abstract
-
EDITORIAL Puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas izin-Nya Jurnal Peternakan Indonesia (JPI) dapat kembali terbit menjumpai pembaca sekalian. Tim redaksi dan penelaah telah menyeleksi naskah-naskah pada edisi ini, Volume 23 Nomor 2 Tahun 2021. Naskah-naskah tersebut meliputi bidang atau topik-topik sebagai berikut: Analisis Efek Pemeliharaan Sistem Intensif dan Ekstensif terhadap Produktivitas dan Kualitas Telur Itik Tegal; Level Tapioka dan Lama Fermentasi terhadap Kandungan Nutrien Silase Kulit Pisang Kepok; Total Bakteri Asam Laktat, Total Plate Count, dan Total Asam Tertitrasi pada Susu Kambing Fermentasi dengan Penambahan Sari Wortel selama Penyimpanan Dingin; Kajian Tentang Pengembangan Eggurt dengan Fortifkasi Edamame sebagai Agen Antioksidan; Pengaruh Perbedaan Dataran terhadap Profil Litter Ayam Broiler yang Dipelihara di Kandang Closed House; Jumlah Total Mikroorganisme Susu Kambing Sapera di Balai Penelitian Ternak Bogor; Evaluasi Nilai Nutrisi dan Kecernaan In Vitro Beberapa Rumput Alam dari Lahan Perkebunan dan Padang Penggembalaan; Efek Inkubasi Aerob Fakultatif terhadap Kualitas Organoleptik, Fisik, dan Nutrisi Ampas Tahu Difermentasi Kapang Neurospora sitophila dan Trichoderma viridae sebagai Pakan Ternak; Evaluasi Kandungan Nutrisi, Tanin, dan Densitas Biji Asam (Tamarindus indica) Hasil Penggorengan sebagai Bahan Pakan Unggas; Suplementasi Campuran Tepung Kunyit dan Sambiloto dalam Ransum terhadap Performan Ayam Petelur; Pemanfaatan Biji Chia (Salvia hispanica L.) untuk Meningkatkan Kualitas Susu Diversifikasi; Pengaruh Perebusan Daun Mangrove (Avicennia marina) dengan Air Abu Sekam terhadap Kecernaan Fraksi Serat (NDF, ADF, Selulosa, dan Hemiselulosa) Secara In-Vitro; Kandungan dan Kualitas Nutrisi Limbah Sawit Fermentasi dengan Lentinus edodes; Efektivitas Program Pelayanan Berkelanjutan Inseminasi Buatan dan Gangguan Reproduksi Sapi (Pelan Itu Bagus) di Kabupaten Pinrang; Pemberian Tepung Kunyit (Curcuma longa) sebagai Pakan Tambahan Alami sebagai Upaya dalam Meningkatkan Produktivitas Sapi Peranakan Ongole; Efektivitas Pemberian Bakteri Bacillus amyloliquefaciens sebagai Biofertilizer terhadap Pertumbuhan Sorgum Mutan Brown Midrib (Sorghum bicolor L. Moench) di Tanah Ultisol, dan Performa Puyuh (Coturnix coturnix japonica) yang Disuplementasi Susu Bubuk Kadaluarsa pada Tingkat Protein Berbeda. Redaksi menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan jurnal ini. Semoga dengan terbitnya jurnal ini dapat bermanfaat sebagai sarana komunikasi bagi masyarakat ilmiah, khususnya masyarakat peternakan dan umumnya bagi masyarakat luas. Padang, Juni 2021 Editor
- Full text View record in DOAJ
Catalog
Books, media, physical & digital resources
Guides
Course- and topic-based guides to collections, tools, and services.
1 - 20
Next